5 Istana Peninggalan Dinasti Joseon di Seoul
1. Gyeongbok-gung Palace (Felicitous Blessing)
Istana yang didirikan tahun 1395 ini merupakan istana utama yang menjadi jantung dari Dinasti Joseon. Istana ini pernah dibakar selama invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592 – 1598 dan dibangun kembali pada tahun 1867. Lorong-lorong yang tersisa termasuk Geunjeongjeon, yaitu tempat dimana upacara resmi diadakan termasuk kediaman pribadi Raja dan Ratu. Di dalam kompleks istana ini terdapat juga The National Palace Museum of Korea yang menampilkan budaya kerajaan, dan National Folk Museum of Korea dimana siklus kehidupan Korea di masa lalu dapat diamati. Pengunjung dapat menyaksikan upacara pergantian pengawal kerajaan setiap jam 10.00 – 15.00 di depan pintu gerbang utama. . Jam buka : Maret – Mei : 09.00 – 18.00, Juni – Agustus : 09.00 – 18.30. November – Februari : 09.00 – 17.00. Istana ini tutup setiap hari Selasa. Jalur subway : Line 3 (Gyeongbok-gung Station, exit 4 atau 5). Biaya masuk : dewasa = 3000 won, anak/remaja = 1500 won.
2. Changdeok-gung Palace (Prospering Virtue)
Changdeok-gung Palace merupakan istana kedua yang dibangun sebagai pengganti Gyeongbok-gung Palace setelah dibakar di masa invasi Jepang pada tahun 1405. Struktur bangunan istana ini mendekati keaslian Gyeongbok-gung Palace. Aula dibangun di sepanjang lereng gunung dan kebun yang luas yang dirancang untuk menjaga kealamian istana tersebut. Istana ini ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1997. Waktu kunjungan : April – Oktober : 09.00 – 18.30, November & Maret : 09.00 – 17.30, Desember – Februari : 09.00 – 17.00. Istana ini tutup setiap hari Senin. Jalur subway : Line 3 (Anguk Station, exit 3) atau Line 1, 3, 5 (Jongno 3-ga Station, exit 6). Biaya masuk : dewasa = 3000 won, anak/remaja = 1500 won.
3. Changgyeong-gung Palace (Flourishing Gladness)
Dibangun pada 1483 oleh Raja Seong Jong, Changgyeong-gung Palace adalah salah satu dari “istana timur” bersama dengan Changdeok-gung Palace karena berada di sebelah timur dari Gyeongbok-gung Palace. Selama masa penjajahan Jepang, kebun binatang, kebun raya, dan museum didirikan di dalam kompleks istana dengan maksud untuk merusak status dinasti kerajaan. Istana ini akhirnya direstorasi kembali pada tahun 1984. Honghwamun sebagai gerbang utama, dan Myeongjeongjeon sebagai ruang utama, merupakan contoh representatif gaya arsitektur dari dinasti Joseon di abad ke-17. Waktu kunjungan : April – Oktober : 09.00 – 18.00, November & Maret : 09.00 – 17.30, Desember – Februari : 09.00 – 17.00. Istana ini tutup tiap hari Senin. Jalur subway : Line 4 (Hyewa Station, exit 4). Biaya masuk : dewasa = 1.000 won, anak/remaja = 500 won.
4. Gyeonghui-gung Palace (Serene Harmony)
Awalnya disebut Gyeongdeok-gung Palace, yang dibangun pada tahun 1623 dan juga disebut sebagai “istana barat” karena terletak di sebelah barat dari Gyeongbok-gung Palace. Istana ini dibangun sebagai tempat peristirahatan kerajaan. Istana ini sangat besar dengan lebih dari 100 gedung selama Dinasti Joseon. Saat ini, ruang utama, tembok pondasi, dan hutan lebat di belakang istana tetap dipertahankan untuk menunjukkan jejak kehidupan di masa lalu. Oleh karena itu, sering digunakan sebagai lokasi syuting untuk drama berlatar sejarah. Setiap tahun, diadakan musikal set di depan aula Sungjeongjeon. Istana ini tutup setiap hari Senin, dengan waktu kunjungan mulai pukul 09.00 – 18.00. Jalur subway : Line 1 (City Hall Station, exit 3), Line 2 (City Hall Station, exit 12), Line 3 (Gyeongbuk-gung Station, exit 6), Line 5 (Seodaemun Station, exit 4) atau Line 5 (Gwanghwamun Station, exit 7). Tidak dikenakan biaya masuk (free).
5. Deoksu-gung Palace (Virtuous Longevity)
Istana Deoksugung pertama kali dibangun sebagai tempat tinggal kerajaan, tetapi menjadi istana ketika Raja tinggal di sana setelah invasi Jepang pada tahun 1592. Awalnya bernama Gyeongun Palace, Deoksu-gung Palace mendapatkan namanya yang sekarang pada tahun 1907. Tidak seperti istana dinasti Joseon lainnya, Deoksu-gung Palace mengintegrasikan kayu dan bangunan bergaya barat sebagai elemen arsitektur istana. Seokjojeon, salah satu bangunan modern, sekarang menjadi The National Museum of Contemporary Art. Istana ini bertembok dinding batu kuno (the stone-wall road of Deoksu-gung) sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk berjalan-jalan di samping istana dengan pohon-pohon yang tinggi di sekitarnya. Selain itu, pengunjung tidak boleh melewatkan upacara pergantian pengawal kerajaan yang diadakan tiga kali sehari setiap pukul 11.00, 14.00, dan 15.30. Istana ini tutup tiap hari Senin, dengan waktu kunjungan mulai pukul 09.00 – 21.00. Jalur subway : Line 1 (City Hall Station, exit 1, 2 atau 3) atau Line 2 (City Hall Station, exit 12). Biaya masuk : dewasa = 1.000 won, anak/remaja = 500 won.
http://immaeverlastingstories.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar